Beberapa saat kemudian, seorang petugas Intelegent datang untuk mencari data diwilayah kerjanya. Sang Intelegent berbincang sebentar sambil meminta ijin untuk mengambil foto sang ibu. Sang ibu kaget dan bingung mau dipakek apa fotonya, dan bertanya " Bade kangge menapa kula kok difoto, gek mbayar nopo mboten, kula mboten gadah yotro menawi ken mbayar", sahut ibu itu.
"Niki bade kangge data bu, ampun khawatir, wong niki mboten mbayar kok," jawab sang intelegent sambil mengambil foto ibu hamil berisiko tinggi tersebut. Setelah selesai penggalian data, petugas tersebut segera pamit dan melaporkan kepada kader desa siaga setempat.
Setelah mendapatkan laporan, bidan desa menyiapkan diri jika sewaktu-waktu ada hal yang tidak diinginkan dari ibu hamil berisiko tinggi tersebut. Meskipun sudah bisa dihitung kapan waktu melahirkan, namun bisa saja terjadi perselisihan waktu persalinan karena memang usianya sudah bukan masa produktif.
Pada suatu ketika, 5 hari sebelum waktu kelahiran yang dijadwalkan, tiba-tiba sang ibu merasakan sakit perut tanda akan terjadi persalinan. Waktu itu semua keluarga tidak ada dirumah, anaknya sedang sekolah, suaminya seperti kebiasaan pergi ke hutan untuk bekerja.
Mendengar rintihan dari wanita paruh baya itu, pengurus desa siaga yang bernama pak Rusdi datang menghampiri dan menanyakan keluarganya. Setelah keluarga tidak ada dirumah, pak Rusdi langsung menghubungi warga sekitar untuk mengambil tandu yang terbuat dari potongan bambu kain korden yang sudah disiapkan untuk membawa ke Pustu setempat.
Setelah dibawa ke bidan, akhirnya sang ibu dapat melahirkan dengan normal dan bayunya juga sehat. Setelah lahir, petugas desa siaga masih memberikan bimbingan bagaimana memberikan asi dengan baik, dan menyarankan ke Posyandu sesuai jadwal yang ditentukan.
Begitulah gambaran simulasi pada pertemuan desa siaga "Sehat Berkarya", binaan Dokter Rini Endrawati Kepala UPT Puskesmas Bubakan, yang diselenggarakan di balai desa Ngile Tulakan (21/10/2015). Pelaksanaan kegiatan tersebut dihadiri 5 kepala desa diwilayah kerja puskesmas Bubakan. Desa tersebut adalah desa Ngile, Losari, Bubakan, Gasang dan Kalikuning.
Hadir juga dalam acara pertemuan kader desa siaga sehat berkarya dari Kabid PSD dinas kesehatan Ari Priambodo dan Trisno, Kasi Gisi. Dalam acara tersebut, Trisno menjelaskan bagaimana memberikan ASI yang baik. Selain dari dinas kesehatan, hadir dalam acara tesebut, anggota komisi 1 DPRD Kabupaten Pacitan Subroto bersama tiga anggota dewan lain.